MTsN 1 Bojonegoro, Sabtu (16/11/24) melaksanakan kegiatan studi di MTsN 1 Tuban tentang madrasah ramah anak. Rombongan MTsN 1 Bojonegoro terdiri dari kepala madrasah, wakil kepala madrasah bidang kesiswaan dan kurikulum serta tim madrasah ramah anak.
Ali Maghfur, S. Ag., M. PdI. kepala MTsN 1 Tuban bersama jajarannya menyambut kedatangan rombongan MTsN 1 Bojonegoro yang dipimpin oleh Saifuddin Yulianto, S. Ag. M. PdI. selaku kepala MTsN 1 Bojonegoro. Tim hadrah dan Pramuka gugus depan MTsN 1 Tuban menyambut kedatangan rombongan MTsN 1 Bojonegoro.
Ali Maghfur dalam sambutannya menyampaikan banyak terimakasih atas kehadiran tamu dari MTsN 1 Bojonegoro, disamping itu juga meminta maaf bila ada kekurangan dalam penyambutan yang dilakukan oleh keluarga besar MTsN 1 Tuban. Kepala MTsN 1 Tuban juga menyampaikan bahwa kehadiran rombongan MTsN 1 Bojonegoro adalah hal spesial karena banyak madrasah lain yang ingin melakukan studi banding, namun hanya MTsN 1 Bojonegoro yang diterima.
Sementara itu Saifuddin Yulianto, kepala MTsN 1 Bojonegoro dalam sambutannya menyampaikan banyak terimakasih atas sambutannya. “kami mengharap MTsN 1 Bojonegoro bisa menimba ilmu tentang madrasah ramah anak sehingga nantinya MTsN 1 Bojonegoro bisa menjadi acuan dari madrasah-madrasah yang ada di Kabupaten Bojonegoro “ tutur Saifuddin.
Selain itu Saifuddin Yulianto juga akan menerapkan prinsip ATM. “Kami kesini sudah menyiapkan ATM. Kami akan menerapkan Amati, Tiru, Modifikasi “ ujarnya.
Dra. Sinuk Sukarsini selalu ketua Tim Madrasah Ramah Anak (MRA) menyampaikan bahwa hal yang pertama harus dilakukan adalah harus ada komitmen semua guru dan karyawan untuk melaksanakan MRA. “bila guru tidak mau berkomitmen untuk membangun MRA maka sebaiknya mundur aja” tuturnya. Sinuk sangat menekankan bahwa kita harus sabar terhadap prilaku anak-anak. Untuk mengantisipasi siswa yang kadang protes terhadap adanya sangsi maka harus dibentuk suatu kesepakatan antara madrasah dengan siswa sehingga siswa tahu konsekuensi apabila ada pelanggaran yang dilakukan.
Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menuju MRA adalah:
1. Pembuatan SK Tim SRA.
2. Deklarasi Sekolah MRA
3. Pengisian kuesioner
4. Mempersiapkan data dan sarana penunjang
5. Kunjungan Tim verifikasi pusat
6. Melengkapi data
7. Publikasi
Setelah paparan tentang MRA dilanjutkan dengan paparan tentang LPLRA (Lembaga Penyediaan Layanan Anak) oleh Totok Dwi Agus Riyanto selaku koordinator LPLRA. Totok menjelaskan bahwa LPLRA adalah sebagai tempat layanan bagi semua siswa baik yang sedang mengalami masalah maupun tidak. Siswa yang mempunyai masalah bisa diajak ke ruang ceria (dulu ruang BK) sehingga anak setelah dibimbing akan menjadi ceria setelah keluar dari ruang ceria.
Sesi terakhir adalah tanya jawab yang terlihat sangat aktif. Terlihat seluruh anggota tim dari MTsN 1 Bojonegoro mengajukan pertanyaan dengan harapan mendapatkan ilmu baru tentang MRA dari pelaku MRA yang sudah sukses.